Wahai Saudari kami...
Mungkin kalian pernah mendapati kami dalam keadaan dingin dan membisu
Padahal bisa saja, kami membuka pembicaraan dan memecahkan suasana bersama kalian
Namun kami sadar, bahwa tak layak bagi kami bermudah-mudah dikarena
khawatir hal itu akan mengikis kadar rasa malu kalian kepada kami.
Mungkin kalian pernah merasa risih ketika kami tidak memperhatikan wajah ketika berbicara dengan kalian?
Padahal memandang kalian ketika berbicara adalah mudah bagi kami,
Namun dengan memalingkan wajah, kami berharap agar kalian akan lebih
berhati-hati dalam berbicara dan menjadikan keadaan itu lebih suci bagi
hati masing-masing.
Wahai Saudariku...
Mungkin kamu akan mengatakan aku aneh ketika aku melarangmu menelefonku
Padahal, bisa saja aku mengangkatnya setiap saat engkau menelefonku
Namun aku belajar untuk menghargai seseorang yang berhak akan
mendampingimu kelak, dengan cara tidak berduaan denganmu dalam keadaan
yang tidak ada yang menemani.
Mungkin kamu akan kesal apabila
aku tak memberikan pesan penyemangat ketika engkau melaporkan kepadaku
tentang kegiatanmu hari ini
Padahal mudah saja jika aku harus
mengirimkan sebuah pesan tersebut agar membuat jiwamu menjadi lebih
bersemangat mengerjakannya
Namun, keberadaanku di sekitarmu ku harap
tidak menggoyahkan kesucian hatimu dengan mengirimkan kepadamu
pesan-pesan yang seharusnya tidak pernah kamu terima dariku jika itu
justru akan membuatmu berangan-angan.
Wahai Saudariku...
Bisa jadi sebuah harapan pernah terbesit dihatimu sehingga mungkin
engkau akan merasa gundah ketika aku tidak pernah meminta meminangmu.
Padahal, bisa saja aku lakukan itu agar hatimu senang
Namun aku sadar bahwa aku belum siap, maka aku redamkan lidah ini untuk menyatakannya di dalam diam.
Mungkin kamu akan datang memintaku agar kamu menantiku
Padahal aku mampu mengizinkan permintaanmu itu
Namun, apakah kamu tidak merasa sakit ketika suatu saat jodohku adalah
bukan dirimu? Bukankah usahamu untuk bersamaku dengan cara menantikanku
adalah sia-sia?
Atau mungkin saja kamu akan merasa gelisah ketika aku tidak pernah memintamu menungguku
Padahal bisa saja permintaan itu akan engkau indahkan ketika aku memintanya kepadamu
Namun aku mencintaimu atas dasar kesucian, maka aku tidak akan
memintamu untuk itu hanya karena ingin mempersilahkan laki-laki shaleh
lain untuk meminangmu
Bukankah kesucian yang aku inginkan untuk
menikahimu? Jika demikian, maka lebih baik engkau menikah kepada
laki-laki yang telah siap meminangmu tanpa harus membuatmu menunggunya.
Atau bisa jadi, kamu bosan karena terlalu lama menungguku untuk menyatakan sebuah ungkapan-ungkapan indah kepadamu
Padahal, bisa saja aku menyatakan itu untuk menyenangkan hatimu
Namun, Diam adalah caraku mencintaimu karenaNya, berharap hal itu lebih memelihara kesucian hatiku dan hatimu setelahnya.
Salam Ukhuwah..
Dinsdag 30 April 2013
Donderdag 18 April 2013
Kiat Menghafal Al Qur’an
Sungguh
menghafal Al Qur’an memiliki keutamaan yang luar biasa. Lembaran ini
berisi uraian singkat mengenai keutamaan menghafal Al Qur’an dan kiat
utama untuk menghafalkannya. Moga semakin menyemangati para remaja
muslim sekalian.
Keutamaan Penghafal Al Qur’an
Orang yang menghafal Al Qur’an akan mudah mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak. Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Di akhirat, hafalannya akan menolong dirinya untuk menggapai derajat mulia. Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang dimaksudkan dengan ‘membaca’ dalam hadits ini adalah menghafalkan Al Qur’an. Perhatikanlah perkataan Syaikh Al Albani berikut dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2440:
“Ketahuilah bahwa yang dimaksudkan dengan shohibul qur’an (orang yang membaca Al Qur’an) di sini adalah orang yang menghafalkannya dari hati sanubari. Sebagaimana hal ini ditafsirkan berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain, ‘Suatu kaum akan dipimpin oleh orang yang paling menghafal Kitabullah (Al Qur’an).’
Kedudukan yang bertingkat-tingkat di surga nanti tergantung dari banyaknya hafalan seseorang di dunia dan bukan tergantung pada banyak bacaannya saat ini, sebagaimana hal ini banyak disalahpahami banyak orang. Inilah keutamaan yang nampak bagi seorang yang menghafalkan Al Qur’an, namun dengan syarat hal ini dilakukan untuk mengharap wajah Allah semata dan bukan untuk mengharapkan dunia, dirham dan dinar. Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
Tidakkah kita ingin mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah? Moga dengan modal ikhlas dan menjauhi maksiat, kita dimudahkan untuk menghafalkan Al Qur’an.
Modal Utama: Ikhlas dan Jauhi Maksiat
Jadikanlah niat dan tujuan menghafal Al Qur’an untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Janganlah tujuan kita menghafal Al Qur’an untuk meraih kedudukan di tengah-tengah manusiam, meraup keuntungan dunia, upah atau hadiah. Ikhlas dan ikhlas-lah dalam menghafalnya. Karena ingatlah Allah tidak menerima sedikit pun dari amalan yang tidak ikhlas, yang tercampur kesyirikan di dalamnya. Allah tidak mau diduakan dalam ibadah, termasuk dalam menghafal kalam-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
Kemudian, modal yang utama lagi bagi penghafal qur’an adalah ia harus menjauhi maksiat. Maka ia tidak hobi mendengar musik, menjauhi pacaran dan pantangan maksiat lainnya. Karena itu tentu saja akan mengganggu hafalannya. Allah Ta’ala berfirman,
Imam Syafi’i berkata,
Rajin Mengulang Hafalan
Ini juga adalah modal yang amat utama. Bukanlah yang paling urgent, kita rajin menambah hafalan. Yang lebih penting adalah mengulang dan terus mengulang setiap hari. Oleh karena itu, para ulama memberi kiat agar kita bisa menambah diikuti dengan mengulang (muroja’ah) hafalan. Karena jika kita hanya rajin menambah, hafalan terdahulu bisa cepat hilang. Itulah jadi sebab mengapa para penghafal Al Qur’an jadi putus di tengah jalan.
Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dalam riwayat Muslim yang lain terdapat tambahan,
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com
Keutamaan Penghafal Al Qur’an
Orang yang menghafal Al Qur’an akan mudah mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak. Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.” (HR. Muslim no. 1910)Di akhirat, hafalannya akan menolong dirinya untuk menggapai derajat mulia. Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ
وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ
عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al Qur’an
nanti : ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia
mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau
baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914, shahih
kata Syaikh Al Albani).Yang dimaksudkan dengan ‘membaca’ dalam hadits ini adalah menghafalkan Al Qur’an. Perhatikanlah perkataan Syaikh Al Albani berikut dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2440:
“Ketahuilah bahwa yang dimaksudkan dengan shohibul qur’an (orang yang membaca Al Qur’an) di sini adalah orang yang menghafalkannya dari hati sanubari. Sebagaimana hal ini ditafsirkan berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain, ‘Suatu kaum akan dipimpin oleh orang yang paling menghafal Kitabullah (Al Qur’an).’
Kedudukan yang bertingkat-tingkat di surga nanti tergantung dari banyaknya hafalan seseorang di dunia dan bukan tergantung pada banyak bacaannya saat ini, sebagaimana hal ini banyak disalahpahami banyak orang. Inilah keutamaan yang nampak bagi seorang yang menghafalkan Al Qur’an, namun dengan syarat hal ini dilakukan untuk mengharap wajah Allah semata dan bukan untuk mengharapkan dunia, dirham dan dinar. Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
أَكْثَرَ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاؤُهَا
“Kebanyakan orang munafik di tengah-tengah umatku adalah qurro’uha (yang menghafalkan Al Qur’an dengan niat yang jelek).” (HR. Ahmad, sanadnya hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth).” [Makna qurro’uha
di sini adalah salah satu makna yang disebutkan oleh Al Manawi dalam
Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 2: 102 (Asy Syamilah)]Tidakkah kita ingin mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah? Moga dengan modal ikhlas dan menjauhi maksiat, kita dimudahkan untuk menghafalkan Al Qur’an.
Modal Utama: Ikhlas dan Jauhi Maksiat
Jadikanlah niat dan tujuan menghafal Al Qur’an untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Janganlah tujuan kita menghafal Al Qur’an untuk meraih kedudukan di tengah-tengah manusiam, meraup keuntungan dunia, upah atau hadiah. Ikhlas dan ikhlas-lah dalam menghafalnya. Karena ingatlah Allah tidak menerima sedikit pun dari amalan yang tidak ikhlas, yang tercampur kesyirikan di dalamnya. Allah tidak mau diduakan dalam ibadah, termasuk dalam menghafal kalam-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dan (menjalankan) agama dengan
lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5).Kemudian, modal yang utama lagi bagi penghafal qur’an adalah ia harus menjauhi maksiat. Maka ia tidak hobi mendengar musik, menjauhi pacaran dan pantangan maksiat lainnya. Karena itu tentu saja akan mengganggu hafalannya. Allah Ta’ala berfirman,
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin: 14) Mujahid rahimahullah
mengatakan, “Hati itu seperti telapak tangan. Awalnya ia dalam keadaan
terbuka dan jika berbuat dosa, maka telapak tangan tersebut akan
tergenggam. Jika berbuat dosa, maka jari-jemari perlahan-lahan akan
menutup telapak tangan tersebut. Jika ia berbuat dosa lagi, maka jari
lainnya akan menutup telapak tangan tadi. Akhirnya seluruh telapak
tangan tadi tertutupi oleh jari-jemari.” (Fathul Qodir, Asy Syaukani,
Mawqi’ At Tafasir, 7: 442). Jika hati semakin kelam, maka akan sulit
melakukan ketaatan, sulit menghafal dan melekatkan Al Qur’an pada hati.Imam Syafi’i berkata,
شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى
تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ
لَا يُهْدَى لِعَاصِي
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku.
Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau
memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.”
(I’anatuth Tholibin, 2: 190). Ingat sekali lagi bahaya maksiat dan dosa
bagi penghafal Al Qur’an. Ini pantangan berat yang mesti dijauhi.
Semoga dengan taufik Allah, kita bisa menghindari maksiat dan berbagai
macam dosa.Rajin Mengulang Hafalan
Ini juga adalah modal yang amat utama. Bukanlah yang paling urgent, kita rajin menambah hafalan. Yang lebih penting adalah mengulang dan terus mengulang setiap hari. Oleh karena itu, para ulama memberi kiat agar kita bisa menambah diikuti dengan mengulang (muroja’ah) hafalan. Karena jika kita hanya rajin menambah, hafalan terdahulu bisa cepat hilang. Itulah jadi sebab mengapa para penghafal Al Qur’an jadi putus di tengah jalan.
Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ
الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا
ذَهَبَتْ
“Sesungguhnya orang yang menghafalkan Al Qur’an adalah bagaikan
unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan apabila
dibiarkan tanpa diikat, maka dia akan pergi.” (HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no. 789).Dalam riwayat Muslim yang lain terdapat tambahan,
وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِذَا لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ
“Apabila orang yang menghafal Al Qur’an membacanya di waktu malam
dan siang hari, dia akan mengingatnya. Namun jika dia tidak melakukan
demikian, maka dia akan lupa.” (HR. Muslim no. 789)
Moga Allah memudahkan kita untuk menjadi ahli Al Qur’an. Wallahu waliyyut taufiq.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com
Tips untuk membantu Sahabat dalam mengerjakan ujian
Assalamu 'alaikum..
Bismillah..
1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat
tulis yang Sahabat butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus,
jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya.
Perlengkapan ini akan membantu Sahabat untuk tetap konsentrasi selama
mengerjakan ujian.
2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan diri Sahabat bahwa Sahabat sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau
tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Sahabat mendapatkan
tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
4. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari
keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam,
tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk
menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang
mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika Sahabat membaca soal-soal,
catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab
pertanyaan mudah yang Sahabat ketahui, kemudian dengan soal-soal yang
memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Sahabat
kerjakan adalah: soal paling sulit yang membutuhkan waktu lama untuk
menulis jawabannya memiliki nilai terkecil.
6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai abaikan
soal yang Sahabat tahu jawabannya salah. Tebaklah selalu suatu pilihan
jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak
ada pilihan jawaban yang dapat Sahabat abaikan. Jangan menebak suatu
pilihan jawaban ketika Sahabat tidak mengetahui secara pasti dan hukuman
pengurangan nilai digunakan pada soal tersebut. Karena pilihan pertama
akan jawaban biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila Sahabat
yakin akan koreksi yang Sahabat lakukan.
7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban
singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin Sahabat
tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang
hendak Sahabat pikirkan dulu.
8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokok
pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esai.
Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin
utama secara mendetil. Dukung poin dengan informasi spesifik, contoh,
atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu;
hindari keinginan untuk segera meninggalkan ruangan ujian segera setelah
Sahabat menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Sahabat
telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawaban untuk memeriksa
ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika,
periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal).
Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan
ringkas.
10. Analisa hasil ujianmu.
10. Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat
membantu Sahabat dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya.
Putuskan strategi mana yang sesuai dengan Sahabat. Tentukan strategi
belajar mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian
sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.
salam ukhuwah..
Akhukum.. iqbal el-bukhory
Sumber artikel:
Woensdag 17 April 2013
RelakaH makan bangkai
apa kabar ikhwah fillah ?
semoga selalu dalam lindungan dan bimbingan Allah.
dalam cinta dan kasih sayangnya.
dalam iman dan takwa yang semayam di hati
dan dalam hamasah pagi berbahagia. Amin..
kalo kalian di suruh makan bangkai orang yang sudah mati mau gak..? tentu jawabanya gak mau.kalo gak suka, meras jiji jangan ghibah.
♥ GHIBAH= MEMAKAN BANGKAI,MEMAKAN daging saudaranya yang sudah MATI.
~~ ♥ ''Hai orang orang yang BERIMAN,JAUHILAH kebanyakan dari PRASANGKA/KECURIGAAN,karena sebagian dari PRASANGKA itu DOSA,janganlah MENCARI CARI KESALAHAN orang lain,dan JANGAN MENGGUNJING satu sama lain.Adakah seorang yang di antara kamu suka MEMAKAN DAGING saudaranya yang SUDAH MATI ??.Maka tentulah kamu merasa JIJIK terhadapnya'' [al HUJURAT 12]
@@@
Biasanya,kebanyakan orang melakukan PEMBENARAN GHIBAH,katanya;''Memang KENYATAAN kok'' kalau BUKAN KENYATAAN baru itu GHIBAH..
Nah lho...suatu yang KELIRU..
Justru,KENYATAAN itulah,KEKURANGAN seseorang yang disebarkan,yang diGUNJINGKAN,yang DIOMONG OMONGKAN itulah'' GHIBAH''
Pastinya orang yang DIGHIBAH..TIDAK AKAN SENANG...sebab AIBNYA DIBUKA,dan DIKUPAS orang lain...Bagaimana kalau diri kita juga DIGHIBAH orang lain..TENTU TIDAK MAU..
Sedangkan bila sesuatu yang DIGHIBAH itu BUKAN KENYATAAN...malah REKAYASA...DIBUAT BUAT..DIJELEK JELEKKAN...padahal yang DIGHIBAH tidaklah demikian,nah..itu namanya sudah FITNAH..
♥ Rasulullah saw bersabda;''Engkau menyebutkan sesuatu yang ADA pada saudaramu yang dia MEMBENCINYA,jika yang engkau sebutkan tadi BENAR BENAR ADA pada saudaramu,sungguh engkau telah berbuat GHIBAH,sedangkan jika itu TIDAK BENAR maka engkau telah membuat KEDUSTAAN/FITNAH atasnya''[HR Muslim]
~~ Rasulullah saw pun TIDAK SENANG,ketika seseorang menggambarkan bentuk tubuh orang lain,menghinanya,melecehkannya
♥ Aisyah ra pernah berkata kepada Rasulullah saw tentang SHAFIYYAH bahwa dia adalah wanita PENDEK.''Sungguh engkau telah berkata dengan sesuatu kalimat,yang kalau seandainya DICAMPUR air laut,niscaya akan MENGUBAH AIR LAUT itu''jawab Rasul TIDAK SUKA.[HR Abu Dawud]
wallahua'lam..
Salam ukhuwah..
Akhukum , iqbal el-bukhory
Kecantikan Wanita Sholehah
Kecantikan Wanita Sholehah
Assalamu 'alaikum..
Apa kabar ukhti filla..?
semoga dalam lindungan dan kasih sayang Allah. dalah cinta dan iman di hati. dalam hamasah tuk mengukir prestasi. amin..
Ukhti fillah..titik permulaan segala sesuatu di sisi kita ialah Menghidupkan umat Islam dengan ilmu dan tarbiyah Islamiyyah. Secara mudah, lelaki soleh dan wanita solehah adalah mereka yang bersedia memenuhi segala tuntutan Islam keatas mereka. Dua elemen inilah yang akan membentuk sebuah unit yang dinamakan keluarga. Keluarga pada tabi'inya adalah unit asas dalam sesebuah masyarakat dan merupakan unit yang paling penting dalam sesebuah masyarakat.
Wanita solehah perlu mempersiapkan diri dengan ilmu Islam yang secukupnya kerana kecintaan kepada ilmu dan kesungguhan dalam menimba ilmu adalah merupakan sifat para wanita solehah sejak zaman Rasulullah SAW. Sejarah menceritakan bagaimana luasnya ilmu yang ada pada Sayyidatina Aisyah dan betapa dalamnya ilmu yang ada pada Zainab. Keperibadian mulia, sikap berani dalam membela hak dan menegakkan keadilan menjadi ciri-ciri yang menghiasi perbadi dan mewarnai hidup seorang wanita solehah seperti yang ditunjukkan oleh Khaulah binti Tha'labah.
Wanita solehah itu, sifat malu membenteng diri, pergaulan yang dipagari, kecantikan bukan berada pada wajahnya, kemanisan bukan berada pada kemanjaannya, kemanisan bicara tidak menjadi daya penariknya yang bisa menggoyah iman kaum muslimin tetapi terletak pada perjuangannya menjaga dan memartabatkan agamanya. Kata orang, nafsu kata wanita cantik pada paras rupa, akal kata wanita cantik pada ilmu dan hati kata wanita cantik pada akhlaknya. Wanita solehah itu adalah yang menjaga kecantikan luaran dan mengutamakan kecantikan dalaman.
Rahasia Kecantikan Wanita Sholehah
Berbicara soal kecantikan pasti kita terbayang wajah-wajah artis yang cantik,,
semisal luna maya,, tapi apakah benar kecantikan hanya diukur dari
penampilan fisik semata,, tentu saja bukan,, kecantikan yang sebenarnya
terpancar dari kecantikan hati dari sang pemilik wajah sehingga nampak
bersinar,,
inilah diantara rahasinya kecantikan wanita muslimah yang solehah :
* Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minimal 5 kali sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo’a. Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah ‘olahraga’. Cukup dengan memperbanyak sholat. Ketika sholat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu aberkonsultasilah pada Allah SWT dengan dzikir dan do’a.
* Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan ‘kata kunci’, “Allahuma Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii” (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaqku). (HR Ahmad).
* Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.
* Agar tubuh langsing, singset dan mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS i.e. selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, dan air putih.
* Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.
Salam Ukhuwah..
Akhukum iqbal el-bukhory
NGEGOMBAL
Apa itu gombal?
yaitu rayuan laki2 kpd perempuan atau sebaliknya yg sangat lain dari kenyataan. bs dg kata, sikap, atau janji.
Jiwa yang mulia tidak akan rela dengan kehinaan. Allah telah mencela suatu kaum yang menukar makanan dg makanan yg lebih rendah mutunya. QS Al Baqarah ; 61. “Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti sesuatu yang baik?”
Kenapa terjadi fenomena spt ini?
1.longgarnya pembinaan
jumlah kader semakin banyak tapi pembinaannya kurang ketat shg banyak yg terlahir adlh ikhwah yg tdk lagi militant, tdk lagi sholih, sama spt cowok kebanyakan, obrolan dan aktivitasnya jg ga jauh beda. mereka kdg mngalami kejenuhan dlm halaqohnya.
2.lebih ke tsaqofah
pembinaan di kampus lebih ke tsaqofah..bukan pembinaan kader u/ menjadi rajuulun sholih. keterlibatannya di kancah dakwah hanya modal semangat…tanpa ilmu dan pemahaman yg benar.
3.hijab yang longgar
penyebab turunnya hijab : pemahaman, ukhuwah yg mandeg diantara sesama jenis shg cari yg lain, serta kurang adanya control.
ada beberapa sikap yg dpt menjerumuskan kita dari penjagaan hijab:
a.pandangan, QS an nur : 30
b.senyuman, yg mematikan jika pd lawan jenis klo keseringan dan penuh arti
c.ucapan terlalu penuh perasaan dan hal2 yg sensitive
d.kunjungan ga bernilai
e.hadiah
saling memberi hadiahlah kalian maka kalian akan saling mencintai. HR Bukhari
ada 3 penguasaan yg harus dimiliki;
a.penguasaan ilmu, krn keimanan perlu ditopang dg ilmu.
b.penguasaan maknawi. setelah paham belum tentu komitmen, ia harus berlatih mengendalikan nafsunya dg kendali iman. kewajiban kita adlh berusaha untuk lebih baik.
c.penguasaan aplikasi. kita harus menumbuhkan respons2 gerak. jika ilmu sdh dikuasai mk kita dpt memberi reaksi yg tepat thd aksi yg muncu disekitar, serta mampu memberi input bg lingkungan.
4.menyepelekan dosa kecil
apa aja?
a.pulang ber2
b.rapat berhadapan
c.tdk GB
d.duduk dan jalan berduaan
e.mentek u/ menikah
f.telepon tdk urgen
g.sms ga urgen
h.berbicara mendayu-dayu
i.bahasa yang akrab
j.curhat--> bs tmbul kedekatan lalu ikatan hati
k.YM/chatting yg ga urgen
5.gemar thd hal tak berguna
6.kader yang bermasalah sejak awal--> tdk ada keseimbangan antara kesiapan personal dengan tuntutan dakwah yg semakin berat. semakin lama dia akan kehilangan orientasi dakwahnya.
7.kultur dakwah yang tidak nyaman --> jika ukhuwah terasa garing, interaksi personal smk renggang, amal jama’I hanya teori, profesionalisme hanya mimpi, akhirnya mereka keluar krn tdk nyaman lg dg dakwah ini.
beberapa tingkah bakwan yang perlu dikibas
1.perhatian yang melenakan
2.bermain puisi
3.janji menikahi
4.jago bila merayu
Barangsiapa memiliki penasihat dari hatinya, niscaya Allah akan menambah kemuliaan baginya dan tunduk untuk taat kepadaNya lebih dekat darinya drpd berbangga tatkala bermaksiat kepadaNya.
Kiat sukses hadapi bakwan;
1.jangan beri peluang
2.tegas sejak awal
3.tidak perlu kasar
4.ganti nomer bila diteror
5.kalo nekat hub ustadz terdekat.
yang perlu dicamkan:
1.jangan sampai kita terperangkap dalam rayuan laki2 bagaimanapun bentuknya
2.jangan sampai kita gunakan HP atau internet u/ hal tak manfaat
3.jaga diri dg jangan terlalu bebas bergaul dg lawan jenis dimanapun, ga da manfaat justru potensi timbul fitnah
4.menghindar dari kekosongan aktivitas karena itu penyebab kotornya pikiran kita. syetan akan mudah menjerumuskan.
5.jika hendak menikah, kenali betul siapa calon kita. jgn sampai ada yg tersembunyi identitasnya.
6.hindari curhat sama lawan jenis.
Ya Allah jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang telah melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu.
Ya Allah jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Allah jika aku menikmati cinta kekasihMu, janganlah kenikmatan itu melebihi nikmatnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMu
Ya Allah jika Kau halalkan aku merindui kekasihMu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepadaMu.
Akhuku fillah..
iqbal el-bugory
Apa itu gombal?
yaitu rayuan laki2 kpd perempuan atau sebaliknya yg sangat lain dari kenyataan. bs dg kata, sikap, atau janji.
Jiwa yang mulia tidak akan rela dengan kehinaan. Allah telah mencela suatu kaum yang menukar makanan dg makanan yg lebih rendah mutunya. QS Al Baqarah ; 61. “Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti sesuatu yang baik?”
Kenapa terjadi fenomena spt ini?
1.longgarnya pembinaan
jumlah kader semakin banyak tapi pembinaannya kurang ketat shg banyak yg terlahir adlh ikhwah yg tdk lagi militant, tdk lagi sholih, sama spt cowok kebanyakan, obrolan dan aktivitasnya jg ga jauh beda. mereka kdg mngalami kejenuhan dlm halaqohnya.
2.lebih ke tsaqofah
pembinaan di kampus lebih ke tsaqofah..bukan pembinaan kader u/ menjadi rajuulun sholih. keterlibatannya di kancah dakwah hanya modal semangat…tanpa ilmu dan pemahaman yg benar.
3.hijab yang longgar
penyebab turunnya hijab : pemahaman, ukhuwah yg mandeg diantara sesama jenis shg cari yg lain, serta kurang adanya control.
ada beberapa sikap yg dpt menjerumuskan kita dari penjagaan hijab:
a.pandangan, QS an nur : 30
b.senyuman, yg mematikan jika pd lawan jenis klo keseringan dan penuh arti
c.ucapan terlalu penuh perasaan dan hal2 yg sensitive
d.kunjungan ga bernilai
e.hadiah
saling memberi hadiahlah kalian maka kalian akan saling mencintai. HR Bukhari
ada 3 penguasaan yg harus dimiliki;
a.penguasaan ilmu, krn keimanan perlu ditopang dg ilmu.
b.penguasaan maknawi. setelah paham belum tentu komitmen, ia harus berlatih mengendalikan nafsunya dg kendali iman. kewajiban kita adlh berusaha untuk lebih baik.
c.penguasaan aplikasi. kita harus menumbuhkan respons2 gerak. jika ilmu sdh dikuasai mk kita dpt memberi reaksi yg tepat thd aksi yg muncu disekitar, serta mampu memberi input bg lingkungan.
4.menyepelekan dosa kecil
apa aja?
a.pulang ber2
b.rapat berhadapan
c.tdk GB
d.duduk dan jalan berduaan
e.mentek u/ menikah
f.telepon tdk urgen
g.sms ga urgen
h.berbicara mendayu-dayu
i.bahasa yang akrab
j.curhat--> bs tmbul kedekatan lalu ikatan hati
k.YM/chatting yg ga urgen
5.gemar thd hal tak berguna
6.kader yang bermasalah sejak awal--> tdk ada keseimbangan antara kesiapan personal dengan tuntutan dakwah yg semakin berat. semakin lama dia akan kehilangan orientasi dakwahnya.
7.kultur dakwah yang tidak nyaman --> jika ukhuwah terasa garing, interaksi personal smk renggang, amal jama’I hanya teori, profesionalisme hanya mimpi, akhirnya mereka keluar krn tdk nyaman lg dg dakwah ini.
beberapa tingkah bakwan yang perlu dikibas
1.perhatian yang melenakan
2.bermain puisi
3.janji menikahi
4.jago bila merayu
Barangsiapa memiliki penasihat dari hatinya, niscaya Allah akan menambah kemuliaan baginya dan tunduk untuk taat kepadaNya lebih dekat darinya drpd berbangga tatkala bermaksiat kepadaNya.
Kiat sukses hadapi bakwan;
1.jangan beri peluang
2.tegas sejak awal
3.tidak perlu kasar
4.ganti nomer bila diteror
5.kalo nekat hub ustadz terdekat.
yang perlu dicamkan:
1.jangan sampai kita terperangkap dalam rayuan laki2 bagaimanapun bentuknya
2.jangan sampai kita gunakan HP atau internet u/ hal tak manfaat
3.jaga diri dg jangan terlalu bebas bergaul dg lawan jenis dimanapun, ga da manfaat justru potensi timbul fitnah
4.menghindar dari kekosongan aktivitas karena itu penyebab kotornya pikiran kita. syetan akan mudah menjerumuskan.
5.jika hendak menikah, kenali betul siapa calon kita. jgn sampai ada yg tersembunyi identitasnya.
6.hindari curhat sama lawan jenis.
Ya Allah jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang telah melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu.
Ya Allah jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Allah jika aku menikmati cinta kekasihMu, janganlah kenikmatan itu melebihi nikmatnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMu
Ya Allah jika Kau halalkan aku merindui kekasihMu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepadaMu.
Akhuku fillah..
iqbal el-bugory
Sondag 14 April 2013
ADAB BERTUTUR KATA WANITA SHOLEHAH
Wahai saudariku muslimah..
Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara,Allah Ta’ala berfirman:
” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).
Artinya:
“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Artinya:
“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas, yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.
1) Bacalah Al qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti.
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما- عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:
dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.
HR.abu daud dan attirmidzi
2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan,karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “
Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”
(HR.Muslim dan Abu Dawud)
3) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu,dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.
عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.
Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah,aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi,seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
4) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim,kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala,disetiap waktu dan keadaanmu.Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…”
(Ali imran:191).
5) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata,sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,dimana Beliau bersabda:
” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.
“sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya.”
(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)
6) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu,dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir.beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak,maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:
” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.
” Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.”
(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)
jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya,atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu,dan ketika harus membantahnya,maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.
9) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain,seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara.Alah Ta’ala berfirman:
” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”(QS.Al-Hujurat:11)
10) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an,maka berhentilah dari berbicara,apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:
: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).
Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”. Qs.al a’raf :204
11) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar,berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka.Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).
“engkau telah keliru wahai Mu’adz,tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”
(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)
12- berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya,dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.
13- jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu,maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala.Allah ‘azza wajalla berfirman:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)
Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)
14- jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:
” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.
“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”
Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.
Wahai saudarikuJadilah wanita yg berakhlak mulia..menjaga lidah dari hal hal yg tak patut untk disampaikan..berfikirlah baik baik sebelum bertutur kata….lisanmu..mewakili kehendak hatimu..dan hati yg terjaga..tidak akan mengatakan perkataan perkataan yg tidak berguna..dan ingatlh saudariku..agama itu nasehat batihn..memperbaiki akhlak lahiriyah..dgn memperbaiki..hati..yg tersembunyi..salam sayangku..wahai wanita muslimah..Engaku saudariku..karna seiman dan seagama..dan aku tiada berharap..kebanyakan isi nereka itu adalah wanita.maka..jagalah dirimu..kapan dan dimanapun engkau berada..
Ditulis oleh: Von Edison Alouisci Dan Ustadzah Haya Bintu Mubarak Al-Buraik
Donderdag 04 April 2013
♥ Masya ALLOH " Berbulan Madu dengan Bidadari Syurga " ♥
Pada zaman Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam hiduplah seorang pemuda
yang bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya tiba-tiba Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam datang dan mengucapkan salam.
Zahid kaku dan menjawabnya agak gugup.
"Wahai saudaraku Zahid….
selama ini engkau sendiri saja," Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam menyapa.
"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.
"Maksudku kenapa engkau selama ini engkau membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…," kata Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.
Zahid menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku hodoh, siapa yang mahu akan diriku ya Rasulullah ?"
" Asal engkau mahu,
itu urusan yang mudah!" kata Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.
Kemudian Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawa ke rumah Zahid dan ia diserah sendiri oleh Zahid ke rumah Said. Disebabkan di rumah Said sedang ada tetamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.
"Wahai saudaraku Said,
aku membawa surat dari Rasulullah yang mulia diberikan untukmu saudaraku."
Said menjawab, "Adalah suatu kehormatan buatku."
Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut,
Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini biasanya
seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.
Akhirnya Said bertanya kepada Zahid,
"Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?"
Zahid menjawab, "Apakah engkau pernah melihat aku berbohong…."
Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, "Wahai ayah,
kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini…. bukankah lebih baik dijemput masuk?"
"Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya," kata ayahnya.
Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, "Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya
menginginkan aku, aku tak mau ayah…..!" dan Zulfah merasa dirinya terhina.
Maka Said berkata kepada Zahid,
"Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau…bukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahawa lamaranmu ditolak."
Mendengar nama Rasulullah disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, "Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama rasul?"
Akhirnya Said berkata, "Lamaran ke atasmu ini adalah perintah Rasulullah."
Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah, kenapa sejak tadi
ayah berkata bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dinikahkan dengan pemuda ini.
Kerena ingat firman Allah dalam Al-Qur'an surah An Nur 24 : Ayat 51. "Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada
Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar, dan kami patuh/taat". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. An Nur 24:Ayat 51)"
Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada taranya dan segera melangkah pulang. Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasulullah yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.
"Bagaimana Zahid ?"
"Alhamdulillah ia diterima ya Rasulullah," jawab Zahid.
"Sudah ada persiapan?"Zahid menundukkan kepala sambil berkata,
"Ya Rasulullah, kami tidak memiliki apa-apa."
Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, Uthman, dan Abdurrahman bin Auf. Setelah mendapatkan wang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam keadaan itu jugalah Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam menyeru umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.
Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan kelengkapan senjata, Zahid bertanya, "Ada apa ini?"
Sahabat menjawab, "Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, maka apakah engkau tidak mengetahui?" .
Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, "jika begitu kelengkapan nikah ini akan aku jual dan akan ku beli kuda yang terbaik."
Para sahabat menasihatinya, "Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang?"
Zahid menjawab dengan tegas,
"Itu tidak mungkin!"Lalu Zahid menyitir ayat sebagai berikut :
"Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu daripada cintakan Allah dan Rasul-Nya (dengan) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS At Taubah: Ayat 24).
Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah. Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah." Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur'an;
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan kurnia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS.Ali Imran Ayat 169-170.
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi
kamu tidak menyadarinya. " (Al Baqarah :Ayat 154).
Pada saat itulah para sahabat menitiskan air mata dan Zulfah pun berkata :
"Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak dapat mendampinginya di dunia, maka izinkanlah aku mendampinginya di akhirat."
HIKMAH :
Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa menjadi renungan buat kita bahwa,
"Untuk Allah di atas segalanya, and die As syuhada." Jazakumullah Khaeran ..
Wallahu 'alam Bishawab . ..
Maandag 01 April 2013
UNTUKMU KEKASIHKU....dari Abu Bakr As-Sidiq
Teken in op:
Plasings (Atom)