Woensdag 20 Maart 2013

pikiran dan rasa
“Kalau mindset anda berfikir pasti bisa.. Maka anda pasti akan bisa”, begitulah..
Kata-kata ini pasti sering kalian dengar bukan? Ya, sama.. Biasanya yang sering mengatakan ini adalah seorang guru, motivator, bahkan orang-orang di sekitar kita. Merekalah yang menginginkan untuk percaya pada diri kita sendiri. Betul? Ya, (nanya sendiri, jawab sendiri ya?) Hehe
Tapi, jika begitu. Berarti.. Semua orang akan bisa, dan akan sukses. Iya tidak? Tapi kok sekarang masih ada orang yang belum sukses? Kenapa masih ada seseorang yang belum bisa meraih cita-cita. Padahal, mindsetnya sudah mengtakan bahwa “Aku ini bisa.. Dan pasti akan bisa”.  Contoh, dalam satu tahun ini dirinya ingin memiliki rumah. Dia berfikir kalau bisa walaupun gaji dari pekerjaannya tidak akan mungkin untuk memiliki rumah yang dirinya inginkan. Tapi, alhasil dirinya tidak berhasil. Contoh lagi, dalam jangka 10 tahun seorang pemuda ingin menghafal qur’an. Walaupun, dirinya malas. Tapi dirinya berfikir bahwa dirinya akan bisa walaupun malas.  Tapi.. ketika 10 tahun, dirinya tidak mencapai targetnya.
Ada salah satu alasan mengapa seseorang tidak bisa mencapai targetnya. Walaupun dirinya sudah berfikir akan bisa. Jika midset mereka sudah mengatakan bisa. Oh ya, sebelumnya.. Indah dapatkan materi ini Indah dapatkan di seminar lho! :D
Kita mulai dari sini, dari kata “Mind” Sebenarnya, banyak orang yang ketika mendengar kata minda akan menerjemahkan sebagai pikiran atau pikir. Tapi, ketika diterjemahkan lewat kamus. Maka, kata mind bisa diterjemahkan seperti ini: Adalah hasil dari olah pikir dan rasa.
Ya, ini tentang pikiran dan rasa.
Inilah salah satu penyebab, mengapa seseorang suka meleset dengan target hidupnya. Ya, karena dirinya berfikir bahwa dirinya bisa. Tapi di sisi lain dari hatinya, dirinya merasa bahwa dirinya tidak bisa. Seperti ini, “Aku bisa jadi penulis buku” Ya, fikirannya aktif. Tetapi, tiba-tiba dirinya merasa, hatinya mengatakan, “Ah, gak mungkin ah.. Aku kan ga pinter nulis. Ah, malu ah.. Nanti kalau dibaca”. Itulah.. Antara pikiran dan rasa.
Pikiran dan rasa harus mempunyai persamaan. Searah dan sejalan. Bersama-sama. Jika tidak, kita ibarat berjalan tetapi kaki kita terikat. Nah, bisa disimpulkan kita selain berfikir bahwa kita bisa, kita juga harus merasa harus yakin bahwa kita juga bisa.
Sahabat, tak perlu.. Engkau tak butuh 1000 orang yang percaya denganmu tapi kamu sendiri.. Tapi percaya pada dirimu sendiri. Karena nilainya akan nihil!
Tidak penting.. 1000 orang tak percaya padamu. Yang terpenting, kamu harus percaya pada dirimu sendiri.
Sahabat.. Yuk, mulai dari sekarang, mulai mengatur mindset kita. Pikiran dan rasa kita. Kita ingin ini dan itu.. Nah, yuk berfikir bisa dan merasa bisa!
InsyaAllah, akan terwujud. Selain merasa dna berfikir kemudian usaha jangan lupa untuk berdo’a juga ya
Semoga, yang dicita-citakan, yang diangan-angankan, yang baru terpikir ingin.. Semoga bisa terwujud ya!  Aamiin.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking