SIKAP MENGHADAPI ORANG BODOH
اِذَا نَطَقَ السَّفِيْهُ وَتُجِيْبُهُ
فَخَيْرٌ مِنْ اِجَابَتِهِ السُّكُوْتُ
Apabila orang bodoh mengajak berdiskusi dengan anda, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi.
فَاِنْ كَلِمَتَهُ فَرَّجْتَ عَنْهُ
وَاِنْ خَلَّيْتُهُ كَمَدًا يَمُوْتُ
Apabila anda melayani, maka anda akan susah sendiri. Dan bila anda berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati.
قَالُوْا سَكَتَّ وَقَدْ خُوْصِمَتْ قُلْتُ لَهُمْ
اِنَّ الْجَوَابَ لِبَابِ الشَّرِ مِفْتَاحُ
Apabila ada orang bertanya kepadaku, “jika ditantang oleh musuh,
apakah anda diam?” jawabku kepadanya, “Sesungguhnya untuk menangkal
pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya.”
وَالصُّمْتُ عَنْ جَاهِلٍ أَوْ أَحْمَقٍ شَرَفٌ
وَفِيْهِ أَيْضًا لِصَوْنِ الْعِرْضِ اِصْلَاحُ
Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan.
أَمَا تَرَى الأُسْدَ يُخْشَى وَهِيَ صَامِتَةٌ
وَالكَلبُ يُخْسَى لَعَمْرِىْ وَهُوَ نَبَّاحُ
Apakah anda tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti
lantaran ia pendiam. Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia
suka menggonggong.
**********
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking