Sondag 19 Mei 2013

Bukankah Dosa yang Membuat Manusia Tertimpa ‘Ażāb dan Musibah?


Bukankah Dosa yang Membuat Manusia Tertimpa ‘Ażāb dan Musibah?
Dosa yang dilakukan manusia, memiliki dampak buruk yang beraneka-ragam. Bisa berupa ‘ażāb yang langsung diturunkan, ‘ażāb yang diberikan di dunia dalam beberapa waktu kemudian, atau yang paling megerikan adalah ‘ażāb di neraka nanti.
Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِى هُمْ أَعَزُّ وَأَكْثَرُ مِمَّنْ يَعْمَلُهُ لَمْ يُغَيِّرُوهُ إِلاَّ عَمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ
“Tidaklah terdapat berbagai kemaksiatan pada suatu kaum lantas mereka tidak mengubahnya, padahal mereka lebih kuat dan lebih banyak daripada pelaku maksiat tersebut, melainkan Allāh akan menimpakan ‘ażāb kepada mereka secara menyeluruh.”
(H.R Ahmad)

Dalam hadiṡ di atas, Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa jika ada orang-orang baik tidak mengubah maksiat yang ada di lingkungannya, padahal mereka lebih kuat dan jumlahnya lebih banyak dari pelaku maksiat, Allāh akan menimpakan ‘ażāb kepada mereka secara menyeluruh, baik kepada orang baik-baik yang tidak mengingkari kemungkaran sekaligus para pelaku maksiat. Lalu, bagaimana jika Anda tinggal di lingkungan yang telah tercuni kemaksiatan, sedangkan Anda sendiri malah ikut terbawa arus kemaksiatan tersebut? Apakah kita akan merasa tenang dari musibah yang akan Allāh datangkan?
Tidakkah kita ingat?
Bukankah dosa yang telah mengeluarkan iblis dari kerajaan langit, sekaligus menjadikannya terusir dan terlaknat?

Bukankah dosa menyebabkan ayah ibu umat manusia, Adam‘alaihis salām dan Hawa dikeluarkan dari surga (yang penuh dengan keindahan, kenikmatan, kelezatan, dan kegembiraan) menuju bumi (yang penuh penderitaan, kesedihan dan musibah)?

Bukankah dosa yang menyebabkan Allāh ta’ālā mengirimkan angin kepada kaum ‘Ad sehingga menjadikan mayat-mayat mereka bertebaran di permukaan bumi, menghancurkan tempat kediaman, kebun, dan hewan ternak mereka?

Bukankah dosa yang menyebabkan terkirimnya suara menggelegar kepada kaum Ṡamud, hingga memotong jantung-jantung dalam rongga tubuh mereka, sampai akhirnya semua binasa?

Bukankah dosa yang menyebabkan terangkatnya desa kaum Nabi Luṭ‘alaihissalām sampai-sampai para malaikat mendengar lolongan anjing mereka, kemudian desa itu dibalik bersama penduduknya; atasnya menjadi bawah sehingga membinasakan semuanya, ditambah dengan lemparan batu-batuan dari langit yang menghujani mereka?

Bukankah dosa yang menyebabkan terkirimnya awan ‘ażāb kepada kaum Syu’aib sehingga ketika awan tersebut sampai di atas mereka, turunlah hujan api yang menyala-nyala?

Bukankah dosa yang menyebabkan tenggelamnya Fir’aun dan kaumnya ke dalam lautan; arwah mereka dipindahkan ke neraka jahannam, jasad-jasad mereka tenggelam, sedangkan roh-roh mereka terbakar?

Bukankah dosa yang menyebabkan terbenamnya Qarun berserta harta, tempat tinggal, dan keluarganya?

Bukankah dosa yang membuat seluruh kaum Yasin, dari awal hingga akhir, binasa oleh suara yang menggelegar?

Bukankah dosa yang menyebabkan diutusnya suatu kaum berkekuatan besar kepada kaum Yahudi bani Israel, yang mereka merajalela di kampung-kampung, membunuh para laki-laki, memperbudak anak-anak dan wanita, membakar rumah-rumah, serta merampas harta benda bani Israel ini?
Bukankah dosa yang menyebabkan Yahudi Bani Israel tersebut ditimpa berbagai macam hukuman, baik berupa pembunuhan, perbudakan, penghancuran negeri, hadirnya raja yang ẓalim, sampai diubahnya mereka menjadi kera dan babi, sampai akhirnya Allāh ta’ālā bersumpah,
لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ
“… bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi itu) sampai kiamat, orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka ‘ażāb yang seburuk-buruknya…”
(Q.S Al-A’rāf: 167)
Oleh karena itu, sudah seharusnya bagi setiap muslim untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat, serta tidak menganggap remeh perbuatan keji ini sebagai sesuatu yang ringan.
Al-Fuḍail bin ‘Iyyaḍ raḥimahullāh pernah berkata,
بقدر ما يصغر الذنب عندك يعظم عند الله وبقدر ما يعظم عندك يصغر عند الله
“Ukuran dosa akan menjadi besar di sisi Allāh sesuai anggapanmu tentang kecilnya ukuran dosa tersebut. Demikian juga, ukuran dosa akan mengecil di sisi Allāh sesuai anggapanmu tentang besarnya dosa tersebut.”
(disebutkan Ibnul Qayyim dalam Al-Jawābul Kāfi)



Salam Ukhuwah..
Akhukum..- iqbal el bughory -
 

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking